*_(Kisah nyata untuk Renungan)_*
_Di Kabupaten Rokan Hulu, Riau ada seorang *JANDA* karena Suaminya telah meninggal dunia. Dengan gajinya sebagai GURU, dia membesarkan anak laki-laki satu²nya seorang diri. *Anaknya sangat PATUH* pada orang tuanya._
_Dengan kerja keras, akhirnya, Sang Ibu berhasil menyekolahkan anaknya itu sampai ke Amerika Serikat. Setelah tammat kuliah, anaknya bekerja di Amerika, beli rumah dan menikah, serta telah dikaruniai seorang anak, dan *HIDUP BERKECUKUPAN SERTA HARMONIS*_
_Ibunya masih tetap tinggal di Pasir Pengaraian meneruskan pekerjaannya, seorang diri. Namun dia berencana : *SETELAH PENSIUN* nanti, ia ingin pindah ke Amerika, *BERKUMPUL* dengan anak dan menantunya, untuk *MENIKMATI MASA TUANYA.*_
_Tiga bulan sebelum tiba Masa Pensiun, dia menulis surat kepada Anaknya : *MEMBERITAHUKAN NIATNYA,* untuk berkumpul bersama-sama di Amerika._
_Dalam angan-angannya : *SETELAH MEMBESARKAN ANAKNYA*, maka dihari tua, anaknya pasti akan *"MENJADI SANDARAN HIDUPNYA"*._
_*DALAM KHAYALANNYA*, Saudara² dan Kerabat²nya pasti akan *KAGUM* atas *KESUKSESANNYA* dalam *MENDIDIK ANAK*, dan *IA* akan *BAHAGIA DI HARI TUANYA.*_
_Sambil menunggu *SURAT BALASAN* dari anaknya, dia menyelesaikan semua masalah dan aset²nya di Pasir Pengaraian untuk siap² pindah ke Amerika._
_Tibalah *SURAT BALASAN* dari anaknya : Ternyata di dalam amplop terselip selembar cek 30 ribu USD ( sekitar Rp. 450 juta ) dan selembar surat yang berbunyi: "Mama, hasil diskusi saya dan istri, kami putuskan *KAMI "TIDAK SIAP" MENERIMA MAMA* untuk tinggal bersama kami di Amerika, karena adat istiadat di sini._
_Jika Mama berpikir bahwa Mama sudah *BERJASA* telah *MENGASUH* saya, maka berdasarkan perhitungan *KURS SEKARANG,* kira² Mama sudah *MENGELUARKAN BIAYA* lebih kurang 20 ribu USD (biaya mengasuh anak, hingga saya bisa seperti sekarang)._
_Karenanya saya kirim cek 30 ribu USD (saya lebihkan 10 ribu USD), untuk Mama, dengan harapan : Mama *TIDAK LAGI* menulis surat kepada saya._
_*HANCUR LULUH HATINYA* setelah membaca surat itu. *TAK DISANGKA* anaknya akan berbuat seperti itu, *INGIN* rasanya ia untuk *BUNUH DIRI.*_
_Akhirnya dia *MERENUNG UNTUK MENERIMA KENYATAAN* maka sadarlah dia, dan *BANGKITLAH SEMANGATNYA.*_
_Dia *GUNAKAN* uang 30 ribu USD itu untuk *BIAYA KELILING DUNIA*. Dia senang *BISA MELIHAT INDAHNYA* alam di dunia ini._
_Lalu ditulisnya sepucuk surat untuk anaknya : Anakku, kamu mau Mama tidak menulis surat lagi untuk kamu, maka *ANGGAPLAH* surat ini sebagai pelengkap kalimat yang kurang dari surat² Mama sebelumnya. Mama *TELAH TERIMA* ceknya, dan telah menggunakannya untuk biaya *"tour keliling dunia"*._
_Dalam perjalanan tour itu, tiba² Mama merasa, *HARUS BERTERIMA KASIH* kepada kamu, Naaak._
_*TERIMA KASIH* karena kamu telah mengajarkan Mama untuk *MENGIKHLASKAN, MELEPASKAN,* dan *MELIHAT* dengan nyata tentang : *KASIH SAYANG KELUARGA, SAHABAT,* dan *PASANGAN.*_
_Dalam kehidupan manusia, semua yang di dunia itu *TIADA YANG ABADI.* Semuanya sedang dalam *PROSES PERUBAHAN.*_
_Jika Mama *TIDAK MENGIKHLASKAN*, atau masih *MERASA MENDERITA* karena *PERLAKUANMU* terhadap Mama, maka mungkin dalam setahunan ini Mama telah *MENINGGAL DUNIA* dikarenakan *BUNUH DIRI*_
_Dan dalam Neraka akan bertambah seorang *SETAN* yang mati *PENASARAN* dan Mama tidak mau jadi seperti itu._
_*KETIDAK BERPERASAAN*~mu telah *MENYADARKAN* Mama, bahwa : *HUBUNGAN SESAMA MANUSIA* hanya karena *TAKDIR* untuk *BERKUMPUL*, yang kemudian dapat *BERPISAH.* Semuanya *TIADA YANG ABADI, TIADA YANG KEKAL.*_
_Mama sekarang sudah menganggap *TIDAK PUNYA ANAK,* hati Mama sudah bebas, Mamapun sudah *TIDAK PUNYA RASA KEKHAWATIRAN* lagi. Mama sudah *IKHLAS,* Mama sudah hilangkan semua *SAKIT HATI.*_
_*BAK PEPATAH MENGATAKAN : RUMAH ORANG TUA* selamanya adalah *RUMAH ANAK,* tetapi *RUMAH ANAK BUKANLAH* rumah orangtua._
_*MELAHIRKAN ANAK* merupakan *TUGAS YANG WAJIB DILAKSANAKAN. NAMUN MENGASUH ANAK ADALAH TUGAS SOSIAL* karena terkadang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak._
_*TAPI, MENGANDALKAN ANAK DI USIA SENJA* merupakan *KESALAHAN FATAL*_
_Pelajaran baik untuk *direnungkan*, agar kita tidak terlalu mengharapkan *BALAS BUDI* dari Anak dan Saudara di hari tua._
_*"SEMOGA KEJADIAN INI MENJDI IKHTIBAR BUAT KITA SEBAGAI ORANG TUA" Yang Punya anak* 🙏🙏_
_*SEMOGA BERMANFAAT, SALAM BAHAGIA DI HARI TUA BAGI YANG SUDAH PENSIUN....." Tetap Semangat dalam Hidup "...!!*_
😭😭😭
Tidak ada komentar:
Posting Komentar