Sabtu, 27 Juli 2024

KESALAHAN BISA MENJADI BERKAT DAN MENCOBA-COBA BISA JADI MENYENANGKAN!



Mesin tidak memiliki imajinasi, tetapi dapatkah mesin, perwujudan logika yang menakjubkan ini, tetap kreatif? Hal itu tergantung pada bagaimana Anda mendefinisikan kreativitas. Sebuah mesin, robot, atau algoritma dapat menulis puisi atau menggubah lagu, tetapi mereka menciptakan karya-karya tersebut berdasarkan instruksi yang diberikan. Mereka tidak bisa membuat kesalahan yang tidak disengaja, dan tidak dapat mengubah pikiran di tengah jalan, yang penting bagi proses kreatif. Sebuah mesin bisa saja diberi instruksi untuk membuat pilihan acak atau memilih secara tidak benar, seakan-akan melanggar algoritmanya sendiri, tetapi ini hanyalah tindakan lain yang dirancang secara sadar oleh manusia.

Ketidaksempurnaan membuat manusia unik jika dibandingkan dengan mesin. Kesalahan memungkin kan kita untuk mengembangkan pikiran dan membuat penemuan-penemuan yang tidak kita cari. Pada waktu saya bermain piano dan jari-jemari saya tanpa sengaja menekan kunci yang salah, sering kali hal ini memicu munculnya ide baru. Tanpa kesalahan, seluruh melodi saya hanya akan merupakan produk dari imajinasi yang terbatas. Ketidaksempurnaan kita seperti retakan pada sel bawah tanah yang memungkinkan kita untuk mengintip dan melihat apa yang terjadi di luar. Lewat retakan itu kita melihat di luar kotak.

Kreativitas mengharuskan kita mengetahui bagaimana memperlakukan kesalahan seperti bagian dari proses kreatif dan tetap melanjutkan meski menghadapi benturan-benturan kecil di jalan. Kita harus menerima ide-ide yang berbeda, bukan menentang ide-ide tersebut. Orang yang benar-benar kreatif tidak peduli dengan kesalahan. Mereka mengisi laci-laci dengan lagu-lagu atau puisi-puisi tanpa memedulikan betapa buruknya mereka karena kreativitas adalah sebuah kegiatan yang menuntut perhatian. Orang yang kreatif senang bisa melakukan apa yang mereka lakukan, dan pendapat orang lain tidak mengurangi kesenangan mereka.

Sejarah menunjukkan bahwa orang yang sangat kreatif mempunyai lebih banyak ide-ide buruk daripada rekan-rekan mereka. Bukankah pemikiran yang aneh bahwa para visioner ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah meninggalkan terobosan-terobosan luar biasa untuk kita ini, lebih sering meleset dibanding saingan-saingan mereka? Ini hanyalah hasil dari mereka yang sudah melakukan pekerjaan lebih banyak? Jika Anda mempunyai banyak ide, secara numerik, maka ada banyak ruang untuk ide-ide yang buruk. Picasso menciptakan lebih dari 20.000 karya seni sehingga ada sejumlah karya yang di bawah standar. Ketika Einstein mengembangkan versi pertama dari Teori Relativitas pada 1905, secara bersamaan dia juga mengerjakan lima teori yang lain. Dia menerbitkan empat teori dan disertasinya, semua dalam waktu satu tahun. Tidak bisakah dia berkonsentrasi pada satu hal saja? Einstein dikeluarkan dari sekolah. Dia tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam bursa kerja, dan dia berhasil mengikuti kuliah pasca-sarjana hanya karena keterampilan matematikanya. Sebagian orang menganggap dia memiliki kelainan. Entah kita berbicara tentang seni atau tentang riset, banyak yang pasti menyarankan kepada Picasso atau Einstein agar fokus pada satu hal dan mengerjakannya dengan baik. Tetapi, apakah sesuatu yang penting tidak akan diciptakan atau tidak ditemukan?

Di Amerika Serikat, saya mendengar dari seorang mantan agen CIA kisah tentang seorang pemimpin yang memulai pekerjaan yang sangat menuntut di unit satelit. Dia bekerja keras dan berhasil dalam tugasnya. Tetapi, suatu hari dia terkejut saat mendapati dirinya dipecat. Dia marah karena sejauh yang dia tahu, dia tidak melakukan kesalahan apa pun, sebaliknya, tidak satu pun peluncuran satelit yang menyimpang selama masa tugasnya. Pemimpin itu bertanya mengapa dia dikeluarkan meski dia sudah melakukan semuanya tanpa cela. Dia diberi tahu bahwa dirinya diberhentikan justru karena tidak melakukan kesalahan. Dia tetap berada di dalam zona nyamannya. Selama bertahun- tahun, Central Intelligence Agency menyadari bahwa jika seseorang mencurahkan segalanya, mereka me lakukan kesalahan, lalu seluruh instansi belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik. Saya tidak punya cara untuk memverifikasi kebenaran cerita itu, tetapi cerita itu melekat pada saya.

Memiliki pekerjaan yang bisa Anda pertahankan hanya ketika Anda melakukan kesalahan tentunya menenangkan. Kita pasti mempunyai keberanian untuk bersikap kreatif dengan cara yang sangat berbeda kalau saja kita tahu bahwa kesalahan adalah berkat, sedangkan mencoba-coba akan baik bagi kita.

Dicuplik dari:
Pölönen, Perttu, "Future Skills", terjemahan, 
Jakarta: Penerbit Gemilang, Februari 2023.
ISBN 978-623-8036-01-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar