*Ridha terhadap Takdir Allah*
🐏 Rasanya cerita hidup enggan berganti episode. Selalu terkukung dalam nestapa. Lelah, lelah dan lelah.
🐪 Betapa ingin seperti dia, yang tak pernah pusing membagi penghasilan agar mencukupi kebutuhan.
Seperti dia yang tiap akhir pekan wisata keluarga.
Seperti dia yang segala keinginan terpenuhi.
Seperti dia yang selalu wangi dan necis karena perawatan dan baju tak pernah kusam.
🐂 Rasa iri mendera merusak jiwa.
🐏 Padahal tahu bahwa dalam kelapangan ataupun kesempitan ada ujian. Lapang bukan berarti selamat. Sempit bukan berarti tamat.
🐪 Bukankah tingkat keimanan itu dibuktikan setelah lolos melewati berbagai masalah?
Kenapa selalu resah?
Betapa setan menyerang dari berbagai sisi agar diri lemah dan menyerah.
🐂 Yakinkan diri bahwa Allah ada dan penuh cinta terhadap makhluk-Nya. Dia hanya sekedar ingin membuktikan cinta kita dengan sedikit sentilan. Toh masih diberi nafas untuk hidup dalam iman dan Islam sudah anugerah tak terhingga?
🐏 Bersihkan hati, buang rasa iri. Yakin Allah kan mencukupi sesuai porsi.
Ridha atas setiap takdir yang ditetapkan. Bermain peran seapik mungkin sesuai skenario. *Sang Sutradara* pasti bangga dan memberi penghargaan luar biasa.
_"Barang siapa yang memenuhi hatinya dengan sikap ridha terhadap takdir, Allah pasti akan memenuhi dadanya dengan kecukupan, keamanan, dan qona'ah, serta Dia akan menjadikan hatinya fokus mencintai-Nya, bertaubat, dan tawakal kepada-Nya."_
Reshared by Kustiyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar