*DIANTARA TIPU DAYA SETAN ADALAH MERASA DIRI SUCI*
๐Setan sebagai musuh yang nyata bagi manusia , tidak pernah kehabisan cara untuk menjerumuskan manusia dalam keburukan.
๐ Tipu dayanya membuat sesuatu yang sejatinya salah , seolah terlihat menjadi benar.
๐ Diantara tipu daya tersebut ialah dengan membuat manusia merasa dirinya suci dan merasa aman dari dosa.
๐ Larangan Menganggap diri Suci
Allah ta'ala berfirman
_*ََููุง ุชُุฒَُّููุง ุฃَُْููุณَُูู
ْ َُูู ุฃَุนَْูู
ُ ุจِู
َِู ุงุชََّูู*_
Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
(QS. An Najm:32)
๐ Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Si'di menerangkan bahwa terlarangnya orang~orang beriman untuk mengabarkan kepada orang~orang , akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji~memuji dirinya sendiri.
(Taisir Karimir Rahman)
๐ Kebiasaan merasa diri suci merupakan perbuatan yahudi dan nasrani yang jelas-jelas dicela oleh Allah ta'ala .
_*ََููุงُููุง َْูู ุชَู
َุณََّูุง ุงَّููุงุฑُ ุฅَِّูุง ุฃََّูุงู
ًุง ู
َุนْุฏُูุฏَุฉً*_
Dan mereka berkata ; 'kami sekali~kali tidak akan disentuh api neraka kecuali selama beberapa hari saja.."
(QS. Al Baqarah: 80)
๐ Bahkan , saking merasa sucinya , mereka merasa bahwa hanya merekalah yang paling layak masuk surga.
_*ََููุงُููุง َْูู َูุฏْุฎَُู ุงْูุฌََّูุฉَ ุฅَِّูุง ู
َْู َูุงَู ُููุฏًุง ุฃَْู َูุตَุงุฑَู*_
Dan mereka berkata ,' Sekali~kali tidak akan masuk surga kecuali orang yahudi dan nasrani..
(QS. Al Baqarah: 111)
๐Sehingga , Allah ta'ala mencela kebiasaan mereka ini
_*ุฃََูู
ْ ุชَุฑَ ุฅَِูู ุงَّูุฐَِูู ُูุฒََُّููู ุฃَُْููุณَُูู
ْ ุจَِู ุงَُّููู ُูุฒَِّูู ู
َْู َูุดَุงุกُ ََููุง ُูุธَْูู
َُูู َูุชًِููุง*_
Apakah kami tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih.
Sebenarnya , Allah mensucikan siapa yang dikehendaki~Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.
(QS. An-Nisa: 49)
๐ Rasulullah ๏ทบ* pernah bersabda ;
_*ูุงَ ุชُุฒَُّููุง ุฃَُْููุณَُูู
ُ ุงَُّููู ุฃَุนَْูู
ُ ุจِุฃَِْูู ุงْูุจِุฑِّ ู
ُِْููู
ْ*_
"Janganlah kalian merasa diri kalian suci , Allah lebih tahu akan orang~orang yang berbuat baik diantara kalian.."
(HR. Muslim)
๐Rasulullah dan para Salaf pun tidak menganggap diri suci_*
Adakah keraguan pada diri kita , bahwa Nabi ๏ทบ adalah manusia yang paling sempurna keimanannya...??
๐Sekali~kali tidak...!!*_
Kita amat meyakini kesempurnaan iman beliau.
Akan tetapi , kesempurnaan iman beliau tidak membuat beliau merasa dirinya suci dan bosan dalam beribadah. Meski telah dijamin surga , akan tetapi beliau tetap shalat malam hingga bengkak kakinya.
๐Lalu bagaimana dengan kita .?
Masih layakkah menganggap diri kita suci .?
๐ Belum sampaikah pada kita cerita tentang Hasan al Bashri rahimahullah yang tiba-tiba bangun dari tidur malam dan menangis sejadi~jadinya.
Setelah ditanya , apa sebab ia menangis , ia menjawab, "Aku menangis karena tiba~tiba aku teringat akan satu dosa."
(Al-Buka' min Khasyatillah, Asbabuhu wa Mawani'uhu wa Thuruq Tahshilih)
๐Masya Allah , seorang Hasan al Bashri rahimahullah yang begitu banyak ilmu dan amalnya , ternyata tidak membuat beliau merasa dirinya suci,
Justru beliau menangis karena teringat akan satu dosa.
๐ Begitulah sejatinya seorang mu'min , menganggap kerdil dirinya karena dosa~dosanya , sebagaimana Hasan al Bashri rahimahullah yang menangis karena teringat akan satu dosa.
๐ Lalu bagaimana dengan kita , yang dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki ?
Masih layakkah menganggap diri kita suci.?
๐ Imam *Ibnu Hazm* rahimahullah berkata , "Barangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri , maka pikirkanlah aib dirinya sendiri.. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci , maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya.
Sesungguhnya , ia adalah orang yang paling lemah , paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya.."
๐ Semoga Allah ta'ala menghindarkan kita dari sikap merasa suci dan memudahkan kita dalam menggapai surga-Nya .
Aamiin.
Reshared by Kustiyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar