Marah dan Teriak
π Suatu hari seorang bijak bertanya kepada seorang pemuda, "Nak, mengapa ketika seseorang sedang marah, ia akan berbicara dengan suara keras atau berteriak?"
π Pemuda itu menjawab, "karna saat seperti itu ia pasti telah kehilangan kesabaran."
πͺ "Tapi kenapa ia harus berteriak?" jawab si orang bijak. "Padahal lawan bicaranya berada disampingnya. Apakah ia tak dpt berbicara secara halus?".
π Pemuda itu terus memberikan jawaban dengan sejumlah alasan yg menurutnya masuk akal. Namun ternyata tak satupun dari jawaban itu yang memberikan jawaban yang sebenarnya.
π Si orang bijak lalu berkata , "ketika dua orang sedang berada dalam situasi penuh amarah, jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu mereka harus berteriak. Namun anehnya semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yg ada diantara keduanyapun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.
πͺSebaliknya, apa yg terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, bahkan suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Namun keduanya bisa mendengar dengan begitu jelas. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena hati mereka begitu dekat, karena hati mereka tak berjarak, sehingga pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan".
π Ketika kita sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kita tidak mengucapkan kata - kata yang mendatangkan jarak. Mungkin di saat seperti itu, tidak mengucapkan kata - kata adalah cara yg paling bijak.
π Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu. Jangan marah, itu hanya membawamu kepada kejahatan.
Reshared by Kustiyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar