*IBRAH DARI SEBATANG PENSIL*
πΏ Kehidupan manusia, ada masa umurnya. Allah beri nikmat hidup untuk dimanfaatkan sebaik- baiknya. Menanam di dunia, untuk dituai hasilnya di akhirat.
πΏ Ibarat sebatang pensil, banyak perkara dan manfaat kita peroleh dari sebatang pensil. Begitu juga seharusnya kehidupan manusia.
π PERTAMA :
Pensil itu mengingatkan jika kita dapat membuat sesuatu yang hebat dalam hidup ini. Jangan lupa, ibarat pensil, ada tangan yang memegangnya.
πΏ Maka ingatlah, akan adanya kuasa yang membimbing langkah hidup kita, yaitu Allah SWT. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.
π KEDUA :
Ketika menulis, pensil akan kerap menjadi tumpul. Kita terpaksa berhenti untuk mengasahnya. Pensil itu pasti menderita ketika diraut, tetapi hasilnya ia menjadi tajam dan jelas tulisannya.
πΏ Begitu juga akan berlaku dalam kehidupan kita. Kita mesti berani menempuh kesusahan karena ia menjadi baja atau pendorong untuk diri kita menjadi lebih baik.
π KETIGA :
Pensil itu mungkin menghasilkan tulisan yang salah. Namun, kita boleh menghapusnya dan betulkan tulisan ini semua. Begitulah manusia, senantiasalah memperbaiki kesalahan dalam hidup.
πΏ Ia bukanlah sesuatu yang hina karena dengan memperbaiki kelemahan, kita akan senantiasa berusaha berada di jalan yang benar.
π KEEMPAT :
Tahukah kita mana yang lebih penting. Antara luar dan dalam pensil? Sudah tentu arang atau karbon di dalamnya. Sebagaimana adanya sekeping hati dalam diri manusia.
πΏ Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan apa yang tidak baik dalam diri kita dan hindarilah karena ia membentuk kita diluarnya.
π KELIMA :
Pensil ini selalu meninggalkan tanda atau goresan apabila menulis. Begitu juga kita, apa saja yang kita buat pasti akan meninggalkan kesan pada diri kita atau pada orang lain. Maka berhati-hatilah sebelum bertindak.
πΏ Memanfaatkan kehidupan bukan hanya untuk diri sendiri. Hargai nikmat diri yang Allah beri. Indah ciptaan Allah, indah peraturan Allah.
πΏπΏπΏ
Reshared by
BPI YNH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar